Skip to main content

Komparasi Penanganan Barang Bukti

Puslabfor Polri memiliki 15 SOP untuk menangani barang bukti elektronik dan/atau digital. Sebelumnya saya pernah menulis ulang tulisan Prof. Richardus Eko Indrajit tahapan dalam forensik digital. Adapun 15 SOP tersebut diantaranya:
  • SOP 1 tentang prosedur analisa forensik digital
  • SOP 2 tantang komitmen jam kerja
  • SOP 3 tentang pelaporan forensik digital
  • SOP 4 tentang menerima barang bukti elektronik dan/atau digital
  • SOP 5 tentang penyerahan kembali barang bukti elektronik dan/atau digital
  • SOP 6 tentang triage forensik  (penanganan awal barang bukti komputer di TKP)
  • SOP 7 tentang akuisisi langsung 
  • SOP 8 tentang akuisisi harddisk, flashdisk dan memory card 
  • SOP 9 tentang analisa harddisk, flashdisk dan memory card 
  • SOP 10 tentang akuisisi ponsel dan simcard 
  • SOP 11 tentang analisa ponsel dan simcard 
  • SOP 12 tentang analisa forensik audio
  • SOP 13 tentang analisa forensik video
  • SOP 14 tentang analisa gambar digital 
  • SOP 15 tentang analisa forensik jaringan
Barang bukti elektronik dan/atau digital menurut Puslabfor Polri dibagi menjadi 6 kategori pemeriksaan dan analisa:
  • Harddisk, flashdisk dan memory card
  • Ponsel dan simcard 
  • Forensik audio 
  • Forensik video 
  • Forensik gambar digital 
  • Forensik jaringan
Setiap pemeriksaan dan analisa memiliki SOP yang berbeda-beda kecuali pada SOP  menerima barang bukti elektronik dan/atau digital(a), pelaporan forensik digital(d) dan penyerahan kembali barang bukti elektronik dan/atau digital(e). Namun hampir semua kategori tersebut menerapkan SOP tentang akuisisi harddisk, flashdisk dan memory card  kecuali pemeriksaan dan analisa ponsel dan simcard yang menggunakan SOP tentang akuisisi ponsel dan simcard(b). Semua kategori pemeriksaan dan analisa memiliki SOP masing-masing(c) seperti yang terlihat ditabel dibawah ini.

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me