Mumpung punya waktu bisa keluar malam di Wonosobo.
Jika di Jogja keluar malam sudah hal yang biasa.
Namun di Wonosobo saya tidak diperkenankan keluar malam dengan alasan keamanan dan suhu udara.
Masalah keamanan sebenarnya biasa saja hanya terkadang memang cukup membuat was-was. :D
Suhu udara di Wonosobo cukup dingin karena sebagian wilayahnya banyak pegunungan.
Keluarga kami mempunyai langganan membeli martabak.
Nama martabaknya Martabak Popular.
Martabak ini sudah mengalami pindah tempat berkali-kali karena proses pembangunan pusat kota Wonosobo.
Penjual martabak ini sepasang suami istri.
Sang suami berjualan Martabak Telor sedangkan sang istri berjualan Martabak Manis.
Hampir 99% kami membeli martabak telor walaupun adik saya suka martabak manis.
Di Wonosobo cukup banyak yang jual martabak namun saya pribadi lebih senang di Martabak Popular.
Menurut ibu saya kami mulai membeli martabak ini sejak saya berumur 2 tahun.
Nah kali ini yang berjualan bukan bapak-bapak itu namun anaknya.
Memang bapak-bapak itu dah cukup tua.
Saya berfikir positif saja mungkin bapak-bapak itu sedang istirahat di rumah. :)
Masalah rasa antara racikan sang anak dan sang bapak tetap beda.
Pokoknya jika yang meracik bapaknya siipp dah....
Saya makan Martabak ini biasanya menggunakan nasi hangat plus acar yang disediakan.
Memang rada aneh martabak dimakan nasi namun keluarga kami terbiasa dengan dengan martabak sebagai lauk :).
Saat ini Martabak Popular berjualan di dekat Wonosobo Plaza atau depan Citra Photo.
Semoga warisan bisnis martabak ini tetap langgeng dan dapat turun menurun.
:)
Jika di Jogja keluar malam sudah hal yang biasa.
Namun di Wonosobo saya tidak diperkenankan keluar malam dengan alasan keamanan dan suhu udara.
Masalah keamanan sebenarnya biasa saja hanya terkadang memang cukup membuat was-was. :D
Suhu udara di Wonosobo cukup dingin karena sebagian wilayahnya banyak pegunungan.
Keluarga kami mempunyai langganan membeli martabak.
Nama martabaknya Martabak Popular.
Martabak ini sudah mengalami pindah tempat berkali-kali karena proses pembangunan pusat kota Wonosobo.
Penjual martabak ini sepasang suami istri.
Sang suami berjualan Martabak Telor sedangkan sang istri berjualan Martabak Manis.
Martabak Popular |
Hampir 99% kami membeli martabak telor walaupun adik saya suka martabak manis.
Di Wonosobo cukup banyak yang jual martabak namun saya pribadi lebih senang di Martabak Popular.
Menurut ibu saya kami mulai membeli martabak ini sejak saya berumur 2 tahun.
Nah kali ini yang berjualan bukan bapak-bapak itu namun anaknya.
Memang bapak-bapak itu dah cukup tua.
Saya berfikir positif saja mungkin bapak-bapak itu sedang istirahat di rumah. :)
Anaknya yang berjualan |
Masalah rasa antara racikan sang anak dan sang bapak tetap beda.
Pokoknya jika yang meracik bapaknya siipp dah....
Saya makan Martabak ini biasanya menggunakan nasi hangat plus acar yang disediakan.
Memang rada aneh martabak dimakan nasi namun keluarga kami terbiasa dengan dengan martabak sebagai lauk :).
Martabak dengan Acar |
Saat ini Martabak Popular berjualan di dekat Wonosobo Plaza atau depan Citra Photo.
Semoga warisan bisnis martabak ini tetap langgeng dan dapat turun menurun.
:)
uenak yooooooo
ReplyDeletewi pesen tiket mggo bali rung????
piye kabar istri tercinta????
kok masih adem ayem wae???
nyiapin nama belum ?//////////
pesen dek deni jangan pakai huruf R
ocre bro
good luck to all of you
sebenarnya ini blog linuxer apa maknyuser yau.... wassap bro... ikut dong ke wnsobo
ReplyDelete@irish
ReplyDeleteNamanya udah kok
@oralalikaroaku
yaa linuxer juga butuh makan.
jadi ini salah satu makanan yg saya suka :)
kalo mo ke wonosobo yaa ayukksss qta bikin acara aja di sana.