Skip to main content

Gurita Cikeas dan Gus Dur


Tahun baru 2010 ini diakhiri dengan beberapa berita yang menghebohkan. Bahkan berita-berita dalam minggu-minggu ini akan tetap mewarnai tahun 2010. Berita yang menghebohkan diantaranya terbitnya buku Membongkar Gurita Cikeas terbitan Galangpress. Penerbit Galangpress yang berlokasi di Yogyakarta tergabung dalam Galangpress Group. Galangpress merupakan salah satu penerbit buku tentang politik, sosial dan kemanusiaan. Selain berita tentang hebohnya buku Membongkar Gurita Cikeas, bangsa Indonesia sedang berduka karena kehilangan beberapa putra terbaik bangsa. Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur dan Menteri Perhubungan dan Pariwisata Kabinet Pembangunan I Franciscus Xaverius Seda atau dikenal Frans Seda meninggal dunia diakhir tahun 2009.


Belakangan ini memang sedang ramai membicarakan tentang buku Membongkar Gurita Cikeas karangan George Junus Aditjondro. Bahkan banyak juga status di Facebook, Plurk, dan Twitter yang mengharapkan salinan buku karangan George Junus Aditjondro berupa berkas digital alias mengingingkan download/unduh buku Membongkar Gurita Cikeas. Beberapa berita di media massa memberitakan buku Membongkar Gurita Cikeas banyak dicari di toko-toko buku. Saya tidak begitu mengikuti perkembangan berita tentang buku Membongkar Gurita Cikeas ini karena kesibukan yang cukup menyita waktu saya. Saya selalu mencoba mengakses Planet Ubuntu-ID. Ternyata saya melihat video bahwa ada aksi George Junus Aditjondro, di blognya mas Wisu.

Disela-sela ramainya tentang buku karangan George Junus Aditjondro dengan judul Membongkar Gurita Cikeas. Bangsa ini kembali berduka dengan meninggalnya Gus Dur yang merupakan Presiden RI ke-4. Akhirnya media massa pun beramai-ramai mencoba meliput atau mendapatkan berita tentang wafatnya Gus Dur. Sampai-sampai berita wafatnya Menteri Perhubungan dan Pariwisata Kabinet Pembangunan I, Frans Seda tidak begitu terdengar.

Gus Dur meninggal sekitar pukul 18.45 di RSCM Jakarta. Gus Dur dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Saya belum pernah main ke Tebuireng, menurut ibu saya tempat tinggal keluarga besar saya dekat dengan Tebuireng. Kebetulan saya juga kelahiran Jombang. Cuma numpang lahir saja hehehehe......

Kesibukan saya benar-benar menyita waktu saya untuk update berita. Ketika pulang kerja disela-sela warga kampung menyiapkan acara tahun baru 2010, bendera setengah tiang pun sudah dikibarkan. Bendera setengah tiang yang menandakan hari berkabung bangsa ini karena kehilangan tokoh bangsa yang telah berjasa kepada bangsa dan negara.

Saya turut berduka cita atas meninggalnya tokoh bangsa ini, Gus Dur dan Frans Seda. Semoga amal ibadahmu diterima disisiNYA. Keluarga yang ditinggalkan semoga tetap sabar dan tabah. Amiin....

Saya juga mengucapkan Selamat Tahun Baru 2010, semoga tahun ini kita semua dapat lebih baik dari tahun kemarin. Selamat beraktifitas dan selalu semangat.

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me