Skip to main content

Improvisasi dan Kreatifitas Warung Burjo

Di Jogja rata-rata menyebut Burjo, sebuah warung yang menjual Indomie goreng/rebus dan bubur kacang ijo (Burjo). Kalau di Jakarta sepengamatan saya disebut Warung Kopi. Tapi intinya berjualan dengan kategori yang sama yaitu jualan mie instan dan bubur kacang ijo. Pertama kali saya datang ke Jogja, warung burjo memang hanya jualan Indomie dan bubur kacang ijo. Biasanya yang jualan berasal dari Kuningan Jawa Barat.

Waktu terus berjalan, setiap orang dituntut untuk lebih kreatif dan memberikan manfaat yang besar. Artinya kita harus mencoba untuk ke luar kotak sejenak. Begitulah yang dilakukan oleg penjual Burjo di Jogja. Awalnya ada semacam afiliasi, sistem holding, sistem kerjasama dengan stakeholder dalam hal ini Indofood, dan sebagainya. Baru-baru ini saya melihat sudah mulai banyak warung Burjo sudah bukan warung Burjo seperti 10 tahun yang lalu. Saya sebut sudah menjadi warung makan. Yaa selayaknya warung makan, ada beberapa variasi menu termasuk sayur dan lauk pauk.

Warung Burjo dekat rumah tidak hanya menjual Indomie dan burjo namun menjual Nasi Telor, Nasi Goreng, Nasi Magelangan, Nasi Sarden, Nasi Ayam, dan lain-lain. 5-6 tahun yang lalu saya memang sudah menjumpai beberapa warung Burjo sudah mulai menjual menu selain Indomie dan burjo. Waktu itu saya mencoba Nasi Bandeng dan Nasi Telor. Sekarang sepertinya hampir semua warung Burjo sudah menyediakan banyak menu. Warung Burjo satu dengan yang lain sudah tidak sama menunya.

Masalah harga saya pikir lebih murah di Burjo, misal saya beli Nasi Telor dengan harga Rp. 4000 sudah termasuk orek tempe, mie, kuah, dan sambal. Cukuplah....Warung Burjo yang lain modelnya berbeda, sayur boleh ambil sendiri bebas, ada sayur kacang panjang, ada kikil, sambal, dan lain-lain. Bahkan saya melihat ayam goreng. Lagi-lagi masalah harga masih sangat terjangkau. Uang Rp. 10.000 masih ada kembalian.

Bagaimana warung Burjo sekitar anda?


Referensi :

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me