Skip to main content

Tentang Google Drive

2 hari ini saya membaca beberapa kehebohan tentang penyimpanan awan. Per tanggal 25 April 2012 Google meluncurkan produk baru Google Drive. Beberapa referensi yang saya baca kebetulan dari lokal seperti :

Saya merasa bahwa di ponsel tidak pernah menginstall Google Drive, tapi tiba-tiba sudah ada logo Google Drive. Saya pikir pihak Google memang sengaja menginjeksi Google Drive ke semua ponsel bersistem operasi Android. Ternyata dugaan saya salah. Setelah baca blognya Rijal, saya baru tahu. Pihak Google mengganti nama aplikasi Google Docs di Android menjadi Google Drive. HHmmm.....artinya Google dari dulu sudah mengimplementasikan penyimpanan awan? Guyonan teman-teman saat pertama kali Google merilis Gmail dengan kuota 1 GB, waahhh...lumayan bisa jadi pengganti USB Flash Disk. Beberapa orang memang sengaja memanfaatkan email sebagai media pengganti USB Flash Disk, termasuk saya :D.

Diluncurkan produk Google Drive tidak membuat saya tertarik dengan penyimpanan awan ini. Termasuk si-anak10thn juga setuju dengan pendapat saya. Saya justru tertarik membuat penyimpanan awan sendiri untuk kalangan sendiri. Jika infrastruktur sendiri sudah ada kenapa tidak menggunakan penyimpanan awan dilingkungan sendiri?

Comments

  1. Terlepas dari TOS, AUP dkk. Bukankah justru layanan cloud ini untuk melepaskan ketergantungan terhadap pengelolaan infrastruktur mas? termasuk storage?

    Memang agak mbingungi juga sih. kalau dibilang tenaga IT tidak dibutuhkan tidak juga, tapi memang mungkin akah lebih banyak ke support pengguna untuk sehari-hari dan harapannya waktu yang tadinya digunakan untuk update, patch sana sini, nangani server down, hardware rusak dsb bisa lebih digunakan untuk mengembangkan IT untuk menunjang bisnis

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya sepakat dengan waktu yg harusnya menangangi masalah bisa untuk menunjang pengembangan IT Staff dalam proses bisnis. Tapi ada yg harus dipikirkan adalah letak secara geografis sebuah data dan jaminannya. Kalau perusahaan mampu utk mengadakan infrastruktur saya pikir tidak masalah :)

      Delete
    2. Kalau di US / EU itu ada Safe Harbor apa gitu ya kalau ndak salah. Dari sisi peraturan sebenarnya sudah ada belum ya untuk perlindungan data ini baik pemerintah maupun swasta? kalau belum harus colek2 @tifsembiring :D

      Delete
  2. iya emang integrasi dari google docs

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me