Demam keripik, kerupuk atau apapun yang "kriuk-kriuk" yang pedas telah memikat para pengusaha makan kecil untuk berinovasi. Saya bukan penggemar pedas. Bahkan tergolong orang yang tidak suka pedas. Jadi ingat sewaktu kuliah saya sama sekali tidak pedas sama sekali. Sekarang sudah sedikit demi sedikit sudah bisa makan pedas walaupun punya efek kebanyakan orang-orang.
Keripik singkong Maicih level 5 juga pernah saya makan. Tapi tidak habis hanya sekedar "ngicipi". Setelah kesuksesan Maicih makin mulai ramai banyak yang pengusaha menjual produk yang serupa. Bahkan mencoba inovasi baru dengan bahan baku yang berbeda. Tapi dari sekian keripik sejenis saya menilai rata-rata menggunakan cabe bubuk.
Kerupuk yang kali ini saya coba bukanlah seperti keripik atau kerupuk yang menawarkan rasa pedas dengan cabe bubuk. Ini benar-benar menggunakan cabe asli yang diuleg. Dugaan saya cabe diuleg terus digoreng bersamaan dengan kerupuk. Jadi rasanya sangat berbeda. Masalah pedas bagi saya sudah pedas tapi bagi penggemar pedas masih kurang pedas. Kerupuk ini hanya saya jumpai di mbak Lusi yang berjualan di bawah tangga Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM. Perlu dicatat stok terbatas. Saya pun jarang menjumpai kerupuk ini. Penasaran? Kalau anda menjumpai kerupuk seperti gambar dibawah ini silakan tinggalkan pesan dikomentar.
Comments
Post a Comment