Skip to main content

BBM Versi-mu?

Resmi per hari ini (22/06) harga Bahan Bakar Minyak atau biasa disebut BBM naik. Bensin yang biasa saya konsumsi naik Rp. 2000 dari Rp. 4500 menjadi Rp. 6500. Jujur... adanya kenaikan ini beban bertambah berat. Hal ini pasti dirasakan hampir semua rakyat Indonesia. Semoga saja pemerintah memang bijak mengelola anggaran negara.

Respon terhadap kenaikan BBM ini bermacam-macam. Respon yang biasa kita jumpai adalah aksi demonstrasi oleh beberapa mahasiswa dan H-1 terjadi antrian panjang di SPBU. Keluarga kami di Yogyakarta (ada 4 keluarga) sepakat tidak melakukan antrian ke SPBU untuk memenuhi tangki motor. Ternyata dibalik antrian di SPBU justru membuat kemacetan tersendiri bahkan membuat lelah petugas SPBU.

Saya dapat informasi bahwa salah satu petugas SPBU di Yogyakarta justru merasakan kelelahan saat mengisi Bensin untuk Motor. Ternyata para pengantri yang menggunakan Motor mengisi Bensin hanya beberapa liter, secara fisik memang Motor hanya memiliki daya tampung kecil. Diantara yang mengantri hanya mengisi 1 liter, Rp. 10.000, bahkan ada yang cuma mengisi Rp. 5000. Berbeda dengan mengisi mobil, sekali mengisi mungkin 10 liter atau bahkan lebih. Praktis dengan mengisi sedikit dengan intesitas lebih banyak (dalam hal ini motor) membuat kelelahan tersendiri. Hemat saya kalau hanya mengisi 1 liter bisa ke penjual eceran saja.

Ini hanya sebagian kecil dari dampak kenaikan BBM. Seharusnya kita bisa belajar mengambil hikmah dari semua ini, salah satu kejadian beberapa tahun lalu yaitu tidak serakah saat kenaikan BBM. Sedangkan sudut lain, orang melihat kenaikan BBM justru kenaikan BBM untuk promosi produk lain, misal ngapain pada ribut kenaikan bbm masih ada whatsapps atau hangouts, tolak bbm saatnya beralih ke whatsapps, dan lain-lain.

Dampak BBM naik yang jelas adalah efek domino naiknya harga dipasar, termasuk naiknya tarif angkot. Menurut @aksimdamt di Bogor angkot sudah naik Rp. 500 hal ini bisa dilihat dari Twit-nya, http://pbs.twimg.com/media/BNWECk2CUAAHVhR.jpg. Apa versi-mu tentang BBM?

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me