Skip to main content

Jalan-jalan ke Jombang Okt2014

30 tahun-an yang lalu kota Jombang menjadi awal perjalanan ini. Kebetulan awal bulan ini saya dapat kesempatan untuk mampir ke Jombang. Tentu yang saya cari kuliner. Bapak saya sebenarnya memiliki kuliner favorit tapi kali ini saya lebih suka mencari apa yang mudah dijumpai. Jika mencari melalui Google dengan kata kunci Kuliner Jombang banyak pilihan.



Diawali ketidaksengajaan saat mengajak adik sepupu yang masih balita, saya melihat sekilas sebuah warung yang menyatakan khas Magetan. Putar arah untuk kembali ke warung Lontong Tahu Khas Magetan yang beralamat di Jln. Hasyim Ashari atau sebelah selatan Stasiun Jombang. Makanan yang disajikan sangat sederhana dan mudah dibuat di rumah hanya berbahan utama lontong, tahu, telur dadar dan bumbu kacang tentu dengan pelengkap berupa krupuk. 1 porsi Anda cukup membayar Rp. 6000, murah bukan? Buat saya menu ini cocok untuk sarapan walaupun idealnya saat di Jawa Timur menu sarapan adalah pecel.



Kali ini makan siang menunya sangat cocok, Rujak Cingur atau saya lebih suka menyebut rujak petis karena tidak menggunakan cingur. Hampir setiap makan siang menunya rujak cingur jika saya sedang main ke Jombang atau Mojokerto. 1 porsi untuk rujak cingur ini saya hanya membayar Rp. 6000 jika ditambah krupuk yang 1 bungkus harganya Rp. 1000 tentu tidaklah mahal karena menambah nikmat.







Kaget dengar namanya, saya pikir menunya bakal serba pedas atau porsi jumbo. Namanya Bakso Nuklir. Saya langsung pesan bakso nuklir tentu dengan pilihan bakso yang lebih kecil. Warung bakso ini terletak di dekat ringin conthong. Saya yakin warga Jombang sangat familiar dengan ringin conthong.

Berhubung rasanya enak saya pun kembali lagi mampir ke warung bakso nuklir ini di hari kedua dengan menu mie ayam. Sekilas seperti mie ayam jakarta setelah saya cicipi ternyata beda. Enak!!! Langsung lahap saja makan mie ayam yang belum pernah saya makan ini. Harga 1 porsi selayaknya harga warung bakso biasanya. Saya lupa tidak mencatat saking terbuai dengan cita rasa dari mie ayam atau bakso nuklirnya, halah alesan...hehehhe.

Perjalanan kali ini ke Jombang benar-benar membawa kenangan khusus tentang kuliner. Jika ingin ke Jombang sebenarnya waktu tempuh menggunakan kereta Sancaka dari Yogyakarta kurang lebih 4 s.d. 5 jam. Suatu saat ingin kembali jalan-jalan ke Jombang bareng anak-anak.


Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me