Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2014

Mendapatkan "Kicauan" dari Tembolok

Seharian (28/08) kemarin topik yang dibahas adalah pernyataan seseorang yang kurang pas melalui media sosial. Walaupun yang bersangkutan sudah mengajukan permohonan maaf, ternyata kasus ini sudah masuk pengaduan di Polda DIY. Saya jadi ingat saat mengikuti FGD dengan Lemhanas di Komplek Kepatihan beberarap waktu lalu, dosen Fakultas Hukum UAJY (saya lupa namanya) menceritakan pernah ada studi wisata dari sebuah sekolah ke Lapas Wirogunan menunjukan ke para siswa bahwa ada narapidana dengan penyebab awal adalah media sosial. Pembelajaran dari FGD tersebut bahwa kita harus berhati-hati dalam berucap di media sosial. Kali ini justru terjadi di Yogyakarta berawal pernyataan dari Path. Selain itu juga beberapa kicauan yang kurang pas di Twitter. Menurut yang bersangkutan dalam permohonan maafnya akun media sosial Facebook dan Twitter telah dihapus kemarin siang (28/08). Walaupun akun Twitter telah dihapus, saya sempat menyimpan 3 "kicauannya" di http://web.archive.org ...

Install DNSCrypt di Linux Mint 17

DNSCrypt v1.4.0 saat ini (27/08) yang saya temukan di PPA masih untuk Saucy. Berhubung Linux Mint 17 berbasis Trusty maka pada repo ditambahkan: deb http://ppa.launchpad.net/shnatsel/dnscrypt/ubuntu saucy main Proses installasi DNSCrypt ketikan perintah sudo apt-get update && sudo apt-get install dnscrypt-proxy pada terminal. Setelah itu tambahkan baris supersede domain-name-servers 127.0.0.1; pada berkas /etc/dhcp/dhclient.conf atau disesuaikan dengan DNS Server di lingkungan Anda. Restart layanan jaringan menggunakan perintah, sudo restart network-manager . Indikator keberhasilan melakukan installasi dan konfigurasi DNSCrypt, silakan Anda "berselancar di negeri antah berantah". Informasi tentang DNSCrypt dapat dilihat di http://www.opendns.com/about/innovations/dnscrypt/

Analisa Malware di ID-SIRTII/CC Hari I

Pelatihan Analisa Malware di ID-SIRTII/CC pada Hari I dipandu oleh M. Dzikri Ramdhani . Materi awal yang harus dipahami adalah model analisa malware . Menurut Prof. R. Eko Indrajit ada 3 model analisa malware : 1. Surface Analysis , melakukan analisa malware dengan melihat perilaku dan tanpa menjalakannya  2. Runtime Analysis , melakukan analisa malware dengan menjalankan pada lingkungan tertentu supaya "terlihat" perilakunya. Biasanya untuk melalukan analisa di sebuah lingkungan komputer virtual. 3. Static Analysis , anlisa yang dilakukan dengan cara membongkar kode untuk mengetahui algoritme si- Malware . Kata kunci pelatihan di hari pertama adalah mencari mesin CNC dari malware . Studi kasus yang diberikan, si- malware menggunakan protokol web untuk berkomunikasi dengan mesin CNC. Selain itu pada pelatihan hari pertama ini mensimulasi cara kerja malware dan melakukan analisa secara runtime . Situs web yang digunakan untuk identifikasi malware dian...

Celah Keamanan MTK melalui SMS

Saat ini banyak ponsel bersistem operasi Android menggunakan processor MediaTek atau lebih dikenal MTK. Biasanya ponsel yang menggunakan pocessor ini harganya relatif terjangkau. Dibalik itu ada celah keamanan yang perlu diwaspadai. Beberapa waktu lalu saya mencoba mengirim SMS yang isinya tanda '=' (tanpa tanda petik) ke ponsel ber- processor MTK ternyata ponsel langsung reboot. Saya belum mengetahui menangani celah keamanan ini, jika ada yang mengetahui silakan memberikan komentar dibawah ini. Bisa jadi pihak pembuat telah memutakhirkan celah keamanan ini sehingga tidak terjadi masalah reboot mendadak karena pesan SMS. Solusi lain yang saya terapkan pada ponsel Axioo GDS yaitu menggunakan CustomROM MIUI . Setelah menggunakan CustomROM MIUI jika ada pesan SMS yang berisi tanda '=' maka ponsel tidak ada respon berupa reboot.

"Pandawa" Kawal Pemilu vs "Pandawa" Komunitas Ubuntu-ID

Dari beberapa informasi yang tersebar bahwa Kawal Pemilu "digawangi" oleh "Pandawa" yang tersebar di beberapa negara. "Pandawa" yang dimaksudkan adalah putra-putra bangsa yang saat ini bekerja atau menuntut ilmu di luar negeri. Dari ilustrasi Ruly Achdiat Santabrata "Pandawa" tersebut digambarkan:  1. Yudistira: Ainun Najib di Singapura 2. Bima: Andrian Kurniady di Sydney, Australia 3. Arjuna: Felix Halim di Silicon Valley, California, US 4. Nakula: Ilham WK di Kaiserslautern, Jerman 5. Sadewa: Fajran Iman Rusadi di Amsterdam, Belanda Ini saya rada memaksa tapi sepertinya pas :D . Komunitas Ubuntu Indonesia juga ternyata memiliki "Pandawa", yaitu penggiat Komunitas Ubuntu Indonesia yang (dulu, mungkin sekarang) masih memiliki akun surel @ubuntu.com. "Pandawa" Komunitas Ubuntu Indonesia diantaranya: 1. Andi Darmawan "belutz" 2. Andy Apdhani "imtheface" 3. Mahyuddin Susanto "udienz...