Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata.
Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia.
Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut.
Payroll saya pindah ke Bank Mandiri.
Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001.
Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata :
- Tidak lagi sebagai payroll lagi.
- Tidak ada transaksi yang berarti lagi.
- E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX.
Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup.
Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya.
Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft.
Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000.
Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat.
Menurut CS-nya untuk menutup harus pada cabang saat pembukaan rekening.
Biaya untuk ke Jakarta tidak sebanding dengan nilai saldo.
Terpaksa deh...ambil saja uang yang ada disisakan Rp. 100.000.
Hal ini sesuai saran dari CS Bank Permata cabang Jln. Kaliurang Yogyakarta.
Mulai saat ini saya tidak ada transaksi apa pun melalui Bank Permata.
Comments
Post a Comment