Skip to main content

Repotase IRP Wonosobo

28 Desember 2008 jam 06.30 telah diselenggarakan Intrepid Release Party di Wonosobo.
Acara ini diawali dari alun-alun Wonosobo dengan membagikan stiker Ubuntu.
Pembagian stiker ini bertujuan untuk mengkampayekan penggunaan Ubuntu Linux disekitar Wonosobo.
Stiker yang disediakan sekitar 400 buah untuk dibagikan ke masyarakat Wonosobo.
Mungkin stiker ini msih sedikit jumlahnya.

Saat ini sudah tidak jamannya lagi untuk menggunakan software illegal atau bajakan.
Tinggalkan software bajakan dan beralihlah ke software legal dan terjangkau.
Linux sudah cukup layak digunakan di perkantoran.
Untuk kebutuhan internet Linux sudah terakomodasi dengan baik.
Apalagi disisi server sangat layak.
Saya berharap dengan dibagi stiker ini masyarakat Wonosobo bisa mengenal Ubuntu Linux.
Walaupun masih sekedar stiker berlabel Ubuntu Linux.

Dengan semangat saling berbagi dan bebas dari ketergantungan software propertary kami mencoba mengkampanyekan Ubuntu Linux.
Walaupun dengan beberapa keterbatasan namun kami tetap bersemangat.
Hasilnya cukup memuaskan bagi kami atas antusias dari pengunjung yang kami bagi stiker.
Bahkan ada seorang guru dari SMK yang mengajar di jurusan Teknik Informartika menginginkan diadakan workshop atau pelatihan tentang Linux.
Hal senada juga diungkapan oleh OP (baca : Operator Warnet) Spy Net.
Salah satu mahasiswa jurusan Ekonomi Manajemen UNSIQ yang akan mengerjakan skripsi ingin mengambil tema CTO (Cost Total Ownership) Linux dengan sistem operasi lainnya.

Stiker yang terbagi di alun-alun Wonosobo sekitar 250 buah.
Sisanya sekitar 150 dibagikan ke beberapa warnet di Wonosobo dan radio-radio.
Warnet di wonosobo saat ini sekitar 11 namun ada yang tutup 1.
Ada 1 warnet yang dari awal berdiri menggunakan Linux.
Warnet tersebut adalah Warnet BINA.
Saat ini mengggunakan Ubuntu Linux.
Walaupun beberapa Warnet sudah berlabel LegOS (baca : Legal OS) tetap saja saya nekat untuk membagi stiker.

Saya pun sempat mendemokan penggunaan BlankOn Linux ke manajemen Radio Citra FM.
Walaupun demo atau menunjukan tidak lebih dari 10 menit saya berharap pihak manajemen bisa mengimplementasikan BlankOn Linux di radio.
Di Jogja sebuah Radio Komunitas pun sudah menggunakan Ubuntu Linux, sebagai contohnya.

Harapan-harapan yang saya tangkap kurang lebih :
1. Adanya pelatihan-pelatihan Linux.
2. Sesering mungkin mengadakan kampanye sejenis.
3. Dukungan teknis kepada pengguna.
4. Adanya seminar tentang Linux.

Demikian repotase yang dapat saya laporkan.
Untuk dokumentasi foto menyusul karena keterbatasan koneksi untuk unggah foto.
Ini ada sedikit foto yang kurang lebih bisa menggambarkan suasana IRP di wonosobo.
Saya sampaikan terimakasih kepada teman-teman Ubuntu-ID SubLoCo Jogja dan rekan-rekan pengguna Linux di Indonesia atas doa dan dukungannya.


Comments

  1. Selamat..selamat...Selamat untuk IRP di wonosobo.. Semoga FOSS di wonosobo terus berkembang.. (dance)
    nb:*maaf mas ngak bisa ikut ke wonosobo* :D

    ReplyDelete
  2. wohohohoho wonosobo, calone manda kuwi cah wonosobo *halah* yup2 semangat opensource!!

    ReplyDelete
  3. @adahendra
    Kapan2 kita bikin acara aja yuk...di Wonosobo.

    @dion
    weks...
    wah nikahane manda harus bernuasa pinguin nihh...hehehehehe...

    ReplyDelete
  4. Sip, sambutan yang hangat :)

    ReplyDelete
  5. Juga diliput oleh Humas Pemerintah Kabupaten Wonosobo http://www.e-wonosobo.com/content/view/478/1/lang,id/

    Terimakasih mas Tyo :)

    ReplyDelete
  6. Happy New Year 2009. Start the Linux's campaign. All people must use legal software, not pirated or you will be put in the jail.

    ReplyDelete
  7. Wah...wah...salut..salut..mas...
    Kok mas gak bilang2 sih??kan biar bisa dibantu ngebagiin gitu lho stikernya*biar sekalian jln2 di wonosobo(rock)*..
    Okewh deh, tTetep semangad aja yak mas...
    Bravo Linuxer...(dance)

    ReplyDelete
  8. @setiajie
    kita kampanye apa yg bisa kita kerjakan :)

    @darmanex
    gak bilang2?
    oo...dasar... gak dengerin waktu meeting IRP.
    kan dah kubilang bahwa akan ada IRP di wonosobo. sebelumnya juga sudah saya publish di plurk dan blog.

    Ya udah kalo mau kapan2 deh ke Wonosobo nanti bisa bakar2 ikan sepuasnya...

    ReplyDelete
  9. Liputan dari KR
    http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=188966&actmenu=44

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me