Skip to main content

Dasar Forensik Digital di GNU/Linux

Akhir bulan lalu saya diberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang Pendekatan Forensik Digital pada Pembelajaran GNU/Linux di STMIK El Rahma. Dari awal saya belajar GNU/Linux tanpa disadari menggunakan kaidah-kaidah forensik digital. Pada prinsipnya sistem operasi GNU/Linux telah disediakan alat-alat bantu yang benar-benar mendukung dalam pembelajaran forensik digital.

Sehubungan benda digital sangat rentan terhadap perubahan maka diperlukan penanganan khusus supaya tidak berubah saat terhubung dengan komputer. Sering saya jumpai saat thumb drive menancap pada sebuah komputer tanpa ada sentuhan manusia atau aktivitas penyalinan data, tiba-tiba telah terdapat virus atau data lainnya. Pengamatan saya selama menggunakan GNU/Linux tidak pernah ada kasus thumb drive tertulis secara otomatis.

Dari sisi sistem operasi saya melihat ini sudah mendasari lingkungan forensik digital. Tutorial yang biasa saya baca saat akan melakukan konfigurasi jarang sekali langsung melakukan menyunting berkas konfirgurasi. Biasanya yang dilakukan adalah dengan cara menyalin berkas asli. Misal diberi nama .orig, .old, atau dibubuhkan waktu, misal 20150207 setiap dibelakang berkas.

Alat bantu yang biasa saya gunakan dalam uji forensik sebagai berikut:
  • cat untuk sekedar melihat isi suatu berkas tanpa melakukan penyisipan 1 bit.
  • file untuk melihat file signature dari suatu berkas, memastikan apakah berkas tersebut sesuai dengan ekstensinya. Hal ini juga bisa dilihat dari http://www.garykessler.net/library/file_sigs.html.
  • sha1sum digunakan untuk melihat nilai hash suatu berkas, biasanya saat akan mengunduh, peladen menyedia nilai hash ketika sudah selesai maka nilai hash tersebut bisa dicocokan dengan berkas yang setelah kita unduh dan yang tersedia di peladen.
  • dd artinya macam-macam bahkan ada yang diplesetkan, alat bantu ini biasa saya gunakan untuk melakukan imaging. Pengguna GNU/Linux sudah sangat terbiasa dengan perintah ini.
4 alat bantu ini benar-benar membantu saya dan sistem operasinya juga sudah siap/mendukung forensik digital. Kurang lebih materi ini yang saya sampaikan di STMIK El Rahma, terima kasih atas kesempatanya dan Telo Bakarnya enak :)






Sumber foto: Eko, https://www.facebook.com/eyeyunianto

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me