Orang Wonosobo sudah paham dengan istilah Slentho yaitu nama daerah yang selalu dijadikan jalur alternatif. Bagi yang belum paham biasanya menyebutnya lewat Salaman atau Borobudur. Setahu saya Slentho posisinya masih kabupaten Wonosobo. Jalur Slentho saya pikir sebaiknya bukan dijadikan jalur alternatif tetap jalur utama Wonosobo-Jogja. Jika daerah Slentho dibuat jalur utama dan dibuatkan sub-terminal pastinya ekonomi orang daerah tersebut akan meningkat. Saat ini jalurnya masih agak sempit, naik turun dan berkelok-kelok itu pasti.
Ada yang unik mudik lebaran kali ini. Berhubung jalur yang biasa dilalui terkena dampak dari erupsi merapi tahun 2010 ada jembatan yang putus. Saat ini sudah dibangun kembali namun hanya untuk kendaraan roda 2. Sebelumnya pernah lewat jembatan tersebut dan ditutup karena memang hanya untuk kendaraan roda 2. Kali ini rada nekat karena tertulis petunjuk jalur alternatif roda 2 atau roda 4. Sebelumnya di pertigaan mendut untuk mengurai kemacetan jalur dialihkan memutar terlebih dahulu ke lapangan olahraga Soepardi.
Ternyata petunjuk yang ditulis oleh warga sekitar tidak menyesatkan dan justru menurut saya unik dan kreatif. Bagi kami ini menjadi wisata tersendiri karena kami harus melalui sungai yang kebetulan mengering. Warga sekitar hanya membuat jembatan kecil supaya mobil tidak perlu "off-road" disungai. Kalau Anda ingin mencoba sebelum candi Mendut ambil jalur ke kanan dan ikuti saja petunjuk yang ada. Berikut sedikit pemandangan yang dapat dilihat.
Comments
Post a Comment