Skip to main content

Martabak Mie



Pagi hari saat jaga rumah sendirian tiba-tiba perut ini terasa lapar. Oleh sebab itu terfikir untuk membuat "sarapan". Makanan yang lama tidak saya makan adalah Martabak Mie. Akhirnya saya langsung ke dapur untuk melihat persedian mie. Ternyata ada mie. Hal yang menggelitik saya adalah mie tersebut untuk korban gempa di Jogja waktu lalu.

Usut punya usut, mie tersebut didapat dari para korban gempa yang kebanjiran stok mie instan. Mie ini hasil bantuan dari masyarakat Jepang. Dalam hati saya kok katanya korban gempa ada yang masih kekurangan sumbangan. Ternyata ini malah kebanjiran. Apakah salah drop bantuan?Apakah ada unsur penimbunan?Apakah ada unsur keserakahan dari masyarakat? Saya tidak tahu. Menurut cerita rekan-rekan korban gempa, di daerah-daerah terpencil justru tidak merasa kekurangan bahan makanan atau bantuan. Mereka saling bantu membantu, bahu membahu, gotong royong untuk membangun desanya kembali. Mereka juga tidak mengharapkan dan mengira kalau ada bantuan dari luar. Inilah yang saya salut kepada mereka dapat mandiri. Hal ini juga harus dicontoh masyarakat IT untuk memahami penggunaan produk-produk IT. Tidak harus tergantung dengan suatu produk. Masih ada "Open Source" yang semangatnya hampir sama dengan gotong-royong.

Kembali ke topik martabak mie. Untuk membuat martabak mie bumbunya adalah sebagai berikut :
1. Mie instan 1 bungkus.
2. Telur 1 butir.
3. Daun bawang secukupnya.
4. Bawang merah secukupnya.
5. Cabe merah secukupnya.
6. Mentega atau minyak goreng.

Simpel kan??nah sekarang cara pembuatannya :
1. Perbandingan mie instan : telur = 1:1.
2. Rebus mie instan dan ditiriskan.
3. Potong tipis bawang merah.
4. Potong miring cabe merah.
5. Potong kecil-kecil daun bawang.
6. Mie instan, telur, potongan bawang merah, potongan cabe merah, potongan daun bawang, bumbu mie instan dicampur dan diaduk dalam suatu tempat.
7. Setelah merata panas kan minyak goreng atau mentega.
8. Adukan mie sudah rata masukkan kedalam penggorengan.
9. Bolak-balik, sesuai dengan selera anda.
10. Selesai, angkat dan hiaslah sesuai dengan selera anda :).

Sangat sederhana pembuatannya dan rasa sangat enak. Ketika enak menyantap martabak mie ini saya juga chatting dengan beberapa orang. Dalam chatting tersebut ada memberikan informasi bahwa ada isu beberapa mie instan yang dibagikan kepada para korban gempa di Jogja mengandung minyak babi sekitar 2,235%. Saya mencoba informasi namun katanya ini informasi yanga sangat terbatas. Tapi tidak apalah saya sudah terlanjur makan mie ini. Saya juga mencari bungkus mie instan ini di tong sampah untuk memastikan logo "halal". Ternyata ada, Alhamdulillah dalam hati saya. Siapapun yang melakukan perbuatan pembohongan publik pasti ada ganjaran yang setimpal.

Berikut saya sajikan beberapa foto tentang martabak mie ala milisdad :

Bungkus Mie Instan



Martabak Mie ala milisdad



Kandungan Gizi

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me