Skip to main content

Be Safe, Use Open Source

Walaupun sempat bersibuk ria, akhirnya saya sempat untuk menghadiri undangan dari Combine.
Komunitas Ubuntu Jogja akhirnya hanya mendelegasikan 3 orang, yaitu saya, Rijal, dan M. Arief.
Datang terlambat sekitar jam 16.30, untung acara belum dimulai.
Namun diruangan sudah banyak komunitas yang hadir, diantaranya Radio Komunitas.

Saat registrasi mendapatkan majalah terbitan Combine, yaitu Majalah Kombinasi dan Gantungan Kunci.
Saya suka sekali pesan yang terdapat di gantungan kunci, BE SAFE, USE OPEN SOURCE.
Unik, sepertinya motif tersebut stok terbatas. :)

Setelah pembicara sudah hadir, acara pun dimulai dengan diskusi tentang kampanye Open Source.
Diskusi yang menarik hanya kebetulan keterbatasan waktu, akhirnya kami dari Komunitas Ubuntu Jogja belum bisa berbagi pengalaman berkampanye Ubuntu. :)
Pembicara dari beberapa lembaga seperti, Elanto Wijoyono dari Combine Resource Institution, Agung Nugroho dari KPLI Jogja, dan Sukadarisman, M.Si dari Teknologi Informasi dan Telematika Pemerintah Kota Yogyakarta.
Namun saya belum mendapatkan materi dari pak Sukadarisman.
Jika nanti sudah dapat akan saya informasikan kembali.

Waktu berbuka pun sudah tiba, akhirnya diskusi-diskusi antar komunitas sembari menyantap menu buka puasa dari Ruang Cafe.
Menjelang waktu isya' para peserta pun membubarkan diri.
Acara ini bisa dibilang sebagai evaluasi atas gerakan-gerakan yang pernah dijalankan oleh beberapa lembaga termasuk pemerintah.
Ada masukkan dari peserta, supaya dalam kampanye tidak menggunakan pendekatan uang seperti hemat anggran dan lain-lain.
Tidak bisa dipungkiri, bukti bahwa dengan menggunakan Open Source memang menghemat anggaran.
Saya fikir diskusi ini perlu ada lanjutannya.
Supaya kami dari Komunitas Ubuntu Jogja bisa berbagi pengalaman dalam kampanye sekaligus evaluasi dari rekan-rekan yang lain.
Atau pun ada masukkan dari komunitas lain. :)

Saya mewakili Komunitas Ubuntu Jogja, mengucapkan terimakasih kepada Combine atas undangan acara ini.
Semoga dilain waktu bisa bekerjasama kembali. :)

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me