Skip to main content

[kuliner] Buka Puasa di Jalur Gaza

Hari ini kembali berbuka puasa bersama keluarga kecil saya.
Rencananya buka di Jalur Gaza.
Ini bukan Jalur Gaza daerah konflik antara Palestina dan Israel.
Jalur Gaza adalah program acara dari Ramadhan Kampung Nitikan.
Kepanjangan dari Jalur Gaza adalah JAjanan Lauk sayUR Gubuk Ashar Zerba Ada.
Jalur Gaza ini merupakan Pasar Sore yang menyediakan menu untuk berbuka puasa.

Menurut saya acara ini sangat bagus karena bisa membangkitkan masyarakat untuk berwirausaha.
Dengan pastinya akan menghargai produk-produk lokal.
Pasar Sore ini berjajar sepanjang jalan didaerah Nitikan Yogyakarta.
Dengan ornamen gubuk membuat suasana jalan menjadi mempunyai nilai lebih.
Banyak menu yang ditawarkan dari makanan ringan sampai makanan berat.
Peserta Pasar Sore ini ada yang pemain baru ada yang sudah lama.
Walaupun ada beberapa Gubuk atau stan yang kosong tapi tidak mengurangi kemeriahan sepanjang jalan.



Kebetulan ketika saya lewat ada siraman rohani dari masjid.
Siraman rohani ini tidak dilaksanakan didalam masjid namun dihalaman masjid.
Jadi pengunjung pasar sore dapat menyaksikan siraman rohani.

Adzan Maghrib pun berkumandang, saya memberhentikan motor untuk berhenti di gubuk Bakso Kepala Sapi.
Kami berbuka dengan memesan 2 porsi Bakso dan 1 Es Buah.
Bakso Kepala Sapi ini membuka stand di Pasar Sore Nitikan, namun sebenarnya warungnya ada di Jln. Bintaran Wetan No. 8 Yogyakarta.

Masalah rasa bakso ini cukup enak dan kuahnya terasa segar.
Apalagi seharian telah berpuasa menikmati bakso dengan rasa sedikit pedas terasa sangat nikmat.
Harga perporsi Rp. 6.000, cukup murah dengan rasa yang enak.
1 porsi standar berisi 2 bakso, mie, tahu bakso, dan siomay.
Namun komposisi porsi dapat anda rubah sendiri.
Seperti saya tahu bakso diganti dengan bakso.

Penilaian terhadap Bakso Kepala Sapi adalah 3 Bintang dari 5 Bintang.
Anda tidak perlu ragu untuk mencobanya.
Jika ingin menikmati pasar sore silahkan datang ke daerah Nitikan.
Jika ingin merasakan Bakso Kepala Sapi langsung ke daerah Bintaran Wetan.

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me