Evakuasi Felish (panggilan dari Felicia) dimulai dari jam 01.15. Pada awalnya jam 01.00 televisi rumah kami yang biasanya nyala terus menerus (agak boros) mendengar berita tentang letusan Gunung Merapi pada pukul 00.40. Telivisi langsung saya keraskan sambil memonitor kondisi sekitar.
Repoter TVOne mengabarkan bahwa mereka dalam proses evakuasi ke bawah atau menuju kota jogja. Ketika mengabarkan posisinya di daerah Nganglik kami lumayan cukup "deg-deg-an". Akhirnya pintu rumah saya buka lebar-lebar sambil menyiapakn kunci pintu keluar. Menurut saya kondisi sekitar kami baik-baik saja, namun istri saya mendengar hiruk pikuk di Jalan Kaliurang.
Tidak lama kemudian repoter TVOne mengbarkan kondisi di Jalan Kaliurang KM 6.8 sudah macet dan banyak yang menuju kota Jogja. Itu juga terdengar dari bel kendaraan yang cukup ramai yang saya dengar dari televisi. Dengan kondisi tetap tenang, saya mengisi pulsa untuk media komunikasi, kebutulan notebook masih bisa transaksi di E-Banking. Tidak sampai 5 menit repoter mengabarkan bahwa ada hujan abu.
Saya cek diluar belum ada tapi tiba-tiba langsung hujan butiran putih seperti pasir. Langsung bagi tugas, istri memasukkan perlengkapan Felish dan memasangkan kostum untuk hawa dingin. Saya mengeluarkan motor, membuka pagar dan memasukan peralatan tempur saya (notebook, ponsel, charger, dll).
Setelah semua siap, kami langsung meluncur menuju kota Jogja untuk menyelamatkan Felish dari abu vulkanik. Walaupun berdiam dirumah, saya yakin debu justru akan masuk ke ventilasi rumah. Makanya diputuskan untuk turun ke kota Jogja. Kami tahu bahwa Jalan Kaliurang pasti macet, kami ambil jalur Jalan Tentara Palagan menuju Jalan AM Sangaji yang relatif masih sepi.
Dalam perjalanan kami selalu memantau Felish, setiap beberapa meter dicek kondisinya dengan mengurangi kecepatan. Jika Felish digoda ada pergerakan berarti saya tancapkan gas motor lagi.
Kami merasa tidak kuat jika harus mengungsi di saudara kami di Jalan Bantul. Akhirnya kami putuskan untuk mengganggu ketenangan tidur teman kami, Josua M Sinambela yang tinggal di Jalan AM Sangaji. Saya mencoba telepon Josua ketika saya sudah sampai depan rumahnya.
Alhamdulilah evakuasi pertama Felish berjalan dengan lancar tentunya dengan bantuan keluarga besar Sinambela. Pagi harinya saya dan Josua bersih-bersih sekitar rumah Josua yang berada diperumahan Ayoda 2. Agak siang melanjutkan tugas negara. Istri saya menunggu tim evakuasi dari Jalan Bantul.
Alhamdulillah keluarga selamat, saya belum berani membawa Felish untuk pulang karena udara masih belum baik untuk batita seperti Felish. 2 hari tugas negara dengan terpaksa menggunakan pakaian seadanya. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam evakuasi Felish baik material dan doa. Makasih yaa Josh, suwun yo mbak Yen...
Woh ternyata berita beneran tho mas...kukira evakuasi Felish tidak seserius ini...hebat...(applause), semoga tetap diberi perlindungan dari Yang Maha Kuasa
ReplyDelete@canggih :
ReplyDeleteamiinn....
sebagai manusia hanya bisa berdoa dan berusaha.
Allhamdulillah... semuanya terlihat baek-baek saja ! Bapak yg satu ini emang jagoan !! salut2... tetap semangat om ded, salam dan sun buat Felish
ReplyDelete@udey :
ReplyDeletesun buat bapaknya mana? :p