Skip to main content

Gnome3 di Ubuntu 11.04

Melihat beberapa tampilan Gnome3, saya jadi tertarik. Walau waktu itu masih menggunakan Ubuntu 11.04Beta2 saya mencoba sesuai dengan instruksi dengan beberapa perintah dibawah ini :
sudo add-apt-repository ppa:gnome3-team/gnome3
sudo apt-get update
sudo apt-get dist-upgrade
sudo apt-get install gnome-shell
Hasilnya...tidak memuaskan seperti yang saya lihat dibeberapa referensi. Bahkan menurut situs resmi Gnome3 belum tersedia untuk versi Ubuntu. Dari kejadian tersebut saya justru ingin kembali lagi ke tampilan Ubuntu Classic. Tapi kembali tergoda untuk tetap bertahan sampai "selapan dino" rilisnya Ubuntu 11.04. Akhirnya setelah rilis resmi Ubuntu 11.04, saya mencoba otak-atik kembali. Kali ini saya "mainkan" perintah-perintah, sudo aptitude update && sudo aptitude dist-upgrade dan menuruti saran yang ada yaitu dengan menekan tombol Y.

Intinya saya mencoba terus sampai benar-benar Gnome3 terinstall atau rusak sekalian. Berikut ada beberapa tampilan dari Gnome3 di Ubuntu 11.04 (bukan Ubuntu 11.04Beta2 lagi karena sudah saya upgrade setelah rilis tepatnya sebelum NRP Jogja di Hartz Chicken).
Referensi :



Comments

  1. Pak, setelah saya ketik "sudo apt-get install gnome-shell" trus muncul "Configuring ttf-mscorefonts-installer", trus setelah itu apa/gimana? Sori, pertanyaannya mendasar sekali, maklum newbie baru kenal linux, hehe...

    ReplyDelete
  2. Soalnya setelah saya reboot, nggak kelihatan ada perubahan. Waktu saya cek di "About Gnome", versinya masih sama 2.32.1.

    ReplyDelete
  3. Haha, ternyata solusinya gampang banget. Pencet tab, trus enter, bener-bener newbie nih...

    ReplyDelete
  4. @yanto:
    syukur deh kalo sudah terselesaikan, mati kita berbagi pengalaman :)

    ReplyDelete
  5. mau tanya ne.. sya sudah update ubuntu 10.10 ke 11.04 dan berhasih dan kenapa setelah lewat 2 hari ini ubuntu saya berubah menjadi tampilah seperti semuala (10.10) bukan ke 11.04 seperti petama selesai saya update. itu masalahnya diamana y..? saya pengen tampilannya seperti yang sekarang (11.04).

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me