Skip to main content

SEUS vs SES

Sudah lama saya ingin upgrade Sony Ericsson X10 Mini Pro ke versi yang lebih baru. Versi tepatnya saya lupa. Untuk meng-upgrade bisa kita melakukan sendiri yaitu menggunakan tools SEUS (Sony Ericsson Update Service). Sewaktu upgrade dari Donut ke Eclair saya juga menggunakan SEUS.

Berhubung dulu saat menggunakan SEUS untuk upgrade ke Eclair berhasil tanpa ada kendala, kali ini pun saya mengulangi hal yang sama. Proses upgrade tidak lama walaupun memerlukan koneksi internet. Maklum banyak mahasiswa yang sudah mudik jadi lancar download sistem yang diperlukan SEUS. Setelah selesai upgrade disarankan untuk reboot ponsel.

Sesuai petunjuk saya reboot X10 Mini Pro. Lama tidak berubah hanya berhenti pada layar hitam bertuliskan Sony Ericsson saja. Apakah ini pertanda nge-brick??? Saya coba mencari informasi dan mencoba mengikuti cara-cara yang disampaikan. Tapi sayang cara-cara yang disampaikan tetap tidak membuat X10 Mini Pro bergerak, tetap pada layar hitam bertuliskan Sony Ericsson. 

Daripada bingung saya bawa saja ke SES (Sony Ericsson Service) Jln. Urip Sumohardjo. Saya menyerah menggunakan tools SEUS, lebih baik di bawa ke Sony Ericsson Service atau SES. Di Yogyakarta ada beberapa SES, namun saya lebih memilih SES Jln. Urip Sumohardjo dibanding tempat lain. Beberapa waktu lalu sempat menanyakan SES tempat lain, biaya untuk upgrade kurang lebih Rp. 100.000. Di SES Jln. Sumohardjo untuk upgrade hanya dikenai biaya Rp. 66.000 sudah termasuk pajak. Ini untuk kasus ponsel yang sudah habis masa garansinya. Jika masih garansi biaya upgrade Rp. 0. Biaya akan mahal lagi jika ponsel anda didapat bukan dari Indonesia.

Alhamdulillah ponsel saya sudah normal kembali seperti sedia kala. Data hilang tidak masalah karena beberapa sudah tersimpan di awan-awan, termasuk phonebook dan SMS. Baiklah saatnya di-root kembali menggunakan SuperOneClick dan siap tempur untuk mudik :D

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me