Skip to main content

Berjelajah Google

Sabtu, 23 Maret 2013 hari yang cerah dan saya mendapatkan kesempatan yang ditunggu-tunggu yaitu sebagai moderator di Universitas Kristen Immanuel (Ukrim). Kampus yang satu ini merupakan kampus yang belum pernah saya kunjungi selama menjadi "pemburu seminar" sewaktu masih kuliah. Termasuk Ilmu Komputer UGM juga belum pernah saya kunjungi. 

Saya memutuskan tidak melalui jalur Ring Road Utara untuk menuju Ukrim yang beralamat di Jln. Solo KM 11.1. Saya lebih memilih jalur yang melalui Jln. Kaliurang KM 9 atau lebih tepatnya lewat Gandok. Ketika membuak Google Maps saya selalu disarankan menggunakan jalur Ring Road Utara atau justru berbalik arah. Hampir 4 kali saya disarankan berbalik arah atau menggunakan jalur Ring Road Utara untuk menuju Ukrim. Akhirnya Google memberikan saran yang saya harapkan, yaitu tidak melalui jalur Ring Road Utara. Jalur yang disarankan Google sangat unik yaitu saya harus melalui jalan tanah yang sebenarnya membelah sawah. Saat menjumpai jalan buntu pun Google memberikan saran yang tepat. Dalam hati saya ini gokil, Google memberikan saran jalur dengan jalan tanah. Pada akhirnya saya tetap kesasar karena titik Ukrim pada Google Maps belum terverifikasi. Ujung-ujungnya saya bertanya orang sekitar.

Masih penasaran dengan jalur yang disarankan Google, sepulang dari Malioboro #8 saya nekat kembali menggunakan Google Maps ditemani +SetoKakSeto SKS. Kembali kami dibingunkan oleh jalur yang disarankan oleh Google. Kami harus berputar-putar sesuai jalur yang disarankan Google. Selain itu ada sebuah jalur yang dianggap Google atau di Google Maps dinyatakan jalur buntu. Saya menyebutnya jalur yang terputus. Adanya jalur terputus tersebut kami disarankan melalui jalur sawah kembali. Tapi kami nekat melalui jalur yang dianggap putus oleh Google tersebut.

Dari jalur tersebut masih ada jalur yang gokil, yaitu kami harus melalui jalan kampung yang mungkin bukan jalan umum untuk dilalui kendaraan yang berfungsi menghubungkan dua daerah. Bisa dibilang Google memberikan saran melalui jalan pintas. Dari perjalanan sehari tersebut menurut saya cukup menarik, bisa dibilang menghibur diri sendiri karena bisa menikmati perjalanan yang unik ala Google. Terima kasih buat +SetoKakSeto SKS yang telah menemani saya dalam Berjelajah Google.

Comments

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me