Dalam rangka mengenalkan BBMPork sebagai 1 dari sekian alat bantu forensik "produk" dalam negeri Saya dan tim harus keliling kampus. Setahu saya sangat jarang alat bantu forensik buatan lokal yang kemudian dilepas secara bebas dengan lisensi bebas pula. Walaupun belum sempurna namun BBMPork sudah sedikit membantu dalam memberikan petunjuk. Sebelum menjelang Ramadhan Tim BBMPork melakukan keliling kampus dalam rangka pengenalan alat bantu forensik.
Universitas Ahmad Dahlan
Himpunan Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Universitas Ahmad Dahlan mengadakan Seminar Security vs Forensic dengan menghadirkan narasumber terkait keamanan informasi dan forensik digital. Acara yang terselenggara hasil kolaborasi beberapa komunitas di Jogja terbagi menjadi 2 kegiatan, seminar dan mini workshop.
Dalam mini workshop diselenggarakan untuk mengakomodir pertanyaan yang sifatnya teknis dan didiskusikan bersama disertai demo. Prinsipnya dalam demo keamanan informasi dan forensik digital menggunakan aplikasi berlisensi bebas adalah pembelajaran untuk mengetahui proses tahap demi tahap. Bahkan "dibongkar" sedikit kode dari BBMPork yang pengembangannya secara hibrida.
Foto oleh Abrao |
Kegiatan ini sempat diliput oleh TV Muhammadiyah dalam Berita dan Analisa yang ditayangkan 4 Juni 2015.
Universitas Gadjah Mada
Di Kampus Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM saya berdiskusi dengan teman-teman konsentrasi Chief Information Officer tentang BBMPork dan pengembangannya. Diskusi ini sangat terbatas dan dihadiri beberapa mahasiswa saja. Pada prinsipnya acara ini hanya diskusi tentang Forensik Digital secara luas dan khususnya pengembangan BBMPork yang sudah menerapkan pengembangan aplikasi hibrida.
STMIK Duta Bangsa Surakarta
Kali ini kota kedua diluar Yogyakarta setelah Purwokerto saya dan +Anak Sepuluh Tahun untuk memberikan materi tentang Forensik Seluler dan dibalik layar pengembangan BBMPork. Lagi-lagi seminar dengan tema Kupas Tuntas Forensik Seluler bersifat terbatas khusus untuk mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta. Walaupun terbatas namun pesertanya kurang lebih 70 peserta.
Acara di STMIK Duta Bangsa Surakarta didukung oleh Qisqus. Jadi acaranya cukup menarik karena dikombinasikan seminar luring atau tatap muka dan daring yang menggunakan aplikasi Pesan Instan Qisqus. Diskusi tidak berhenti di acara seminar namun dilanjutkan melalui aplikasi Qisqus.
Foto oleh Ibnu |
Comments
Post a Comment