Kalau diingat-ingat ternyata saya termasuk orang yang ikut Indonesia Linux Conference pertama dan terakhir. Indonesia Linux Conference yang biasa disingkat ILC merupakan perhelatan penggiat Linux di Indonesia dengan berbagai rangkaian acara yang menarik.
Pertama kali saya mengikuti ILC tahun 2002 yang saat itu hadir tamu istimewa yaitu Richard M. Stallman pendiri Yayasan GNU. Waktu itu saya hanya sekedar "nimbrung" karena belum mengenal Linux lebih jauh. Tentu dibaliknya ada cerita-cerita seru.
Beberapa kali ILC diselenggarakan dapat dikatakan saya tidak pernah ikut. Suatu kehormatan bagi saya yang dipercaya untuk mengisi kelas paralel dalam ILC 2015 di Tegal. Sehingga dapat dikatakan saya ikut pada bagian pembukaan dan penutupan.
Materi yang saya sampai tentang pengenalan forensik digital pada ponsel. Presentasi dapat dilihat disini. Tentunya materi yang disampaikan masih seputaran pemanfaatan Linux atau pun kode terbuka.
Asumsi saya ILC memang berakhir pada tahun ini namun perhelatan ini akan berubah dengan nama dan konsep baru pada tahun 2016. Tuan rumah perhelatan direncanakan di Kendari, Sulawesi Tenggara. Biasanya dalam perhelatan ILC musyawarah besar atau KPLI Meeting diselenggarakan dijadikan 1 rangkaian acara. Untuk tahun 2016 tuan rumah perhelatan penggiata kode terbuka tetap Kendari namun untuk musyawarah besarnya diselenggarakan di Jakarta sebagai puncak acara.
Kota-kota lain diperkenankan mengadakan acara dukungan perhelatan kode terbuka di Kendari. Terkait nama acara belum disepakati. Berikut kutipan dari Pengarah Tingkat Nasional ILC 2015, Anjar Hardiena:
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum, salam sejahtera kepada rekan-rekan aktivis, pengguna, pencinta, pengusaha dan pemerhati Linux dan Open Source di Indonesia.
Alhamdulillah, berkat ridho Allah SWT, dukungan rekan-rekan dan kesediaan kita bersatu dalam satu kesatuan besar, terlaksana sudah perhelatan akbar kita tahun ini. Terimakasih tidak terhingga kepada semua yang terlibat, para sponsor, para mitra pelaksana, para narasumber, rekan-rekan komunitas, rekan-rekan undangan, rekan-rekan panitia dan seluruh peserta Indonesia Linux Conference dan KPLI Meeting.
KPLI Meeting dihadiri oleh perwakilan komunitas antara lain: BeLL (KPLI Bekasi), KPLI Jogja, KPLI Rembang, KPLI Tangerang, KPLI Tangerang Selatan, KPLI Banyumas, KPLI Pemalang, KPLI Tegal, KPLI Jakarta, KPLI Makassar, KPLI Malang, KPLI NTB, KPLI Kendari, KPLI Gorontalo, KPLI Sinjai, KPLI Semarang, KPLI Madiun, KPLI Jombang, KPLI Surabaya, GliB, KPLI Bogor, Komunitas Ubuntu Indonesia, Komunitas Blankon, Komunitas Opensuse, Komunitas Mozilla, KSL UNG, KSL Itech, AOSI.
KPLI Meeting menghasilkan keputusan antara lain sebagai berikut:
1. Perubahan nama ILC dan KPLI Meeting menjadi nama lain berbahasa Indonesia yang lebih bisa mewakili semua komponen komunitas Open Source. Penggunaan nama ILC dan KPLI Meeting sudah tidak digunakan untuk kegiatan akbar ini mulai tahun 2016. Semua bentuk kepanitian kegiatan baru ini akan ditindaklanjuti didalam milis Linux-Aktivis.
2. ILC bukan lagi acara nasional yang menunjuk suatu daerah sebagai tuan rumah (host) sebagai pelaksana kegiatan, melainkan acara nasional yang dilakukan oleh semua komponen pergerakan open source di Indonesia. Tidak ada lagi penyekatan ILC sebagai acara KPLI, ILC adalah kegiatan akbar tahunan seluruh gerakan open source di Indonesia, pelaksana kegiatan terdiri dari komponen yang dijelaskan didalam lampiran “PENJELASAN POIN-POIN KOMUNITAS OPEN SOURCE” disepakati semua kegiatan besar masing-masing komponen gerakan di satukan dalam satu rangkaian besar ILC dengan nama baru ini.
3. KPLI Kendari yang seharusnya menjadi tuan rumah untuk ILC 2016, karena ada perubahan konsep ILC. Kegiatan yang harusnya dilaksanakan di Kendari menjadi bagian ILC dimana tuan rumahnya adalah seluruh gerakan open source di Indonesia. Sebagai apresiasi atas kesediaan KPLI Kendari atas perubahan ini, diputuskan ILC 2016 akan memberangkatkan 6 orang perwakilan pelaksana kegiatan di Kendari untuk berangkat ke puncak pelaksanaan ILC 2016 di Jakarta. Penjelasan tentang ILC dan posisi KPLI Kendari dalam hal ini dijelaskan secara lebih detil didalam lampiran “PENJELASAN TENTANG ILC”
4. KPLI sebagai sebuah entitas, belum ada keputusan apakah akan tetap dibiarkan cair seperti selama ini terjadi, ataukah dijadikan sebuah entitas yang lebih solid, lebih profesional dan dapat dipertanggungjawabkan secara legal. Pak Rusmanto dalam hal ini menawarkan 2 opsi, apakah bergabung dengan AOSI ataukan perlu ada badan khusus yang lebih resmi atau legal untuk mewadahi KPLI yang saat ini tersebar diseluruh Indonesia.
Demikian hasil KPLI Meeting Indonesia Linux Conference 2015 di Tegal.
Pengarah Tingkat Nasional
Indonesia Linux Conference
Comments
Post a Comment