Skip to main content

Hemat BBM, Matikan Mesin-mu!!!

Kampanye atau anjuran untuk hemat energi banyak dijumpai berupa iklan layanan masyarakat, poster, selebaran bahkan masuk dalam aturan perusahaan.
Saya juga sering menemui kertas bertulisan matikan listrik jika tidak digunakan atau keluar ruangan.
Ada yang cukup bagus anjuran hemat energi diperempatan jalan.
Tepatnya diatas lampu pengatur lalu lintas.

Jika di Jogja anjuran tersebut dapat dijumpai diperempatan pingit atau dari tugu Jogja kebarat.
Sampai saat ini saya belum menjumpai ditempat-tempat lain di Jogja.
Mungkin di kota lain ada.

Pesan hemat energi ini menyala ketika lampu berwarna merah.
Adapun pesannya, HEMAT BBM, MATIKAN MESIN SAMPAI DETIK 20.
Pesan ini sering saya terapkan jika saya berhenti di lampu merah lebih dari 20 detik.
Pesan ini berkolaborasi dengan sistem pengatur lalu lintas.

Saya fikir pesan seperti ini bisa diterapkan dibeberapa pengatur lalu lintas.
Bahkan saya melihat di Jogja sistem pengatur lalu lintas sudah menggunakan energi matahari.
Dengan menggunakan energi matahari ada dua manfaat, yaitu menghemat penggunaan energi listrik dan jika listrik sedang padam sistem lalu lintas tidak berhenti.

Hasil foto yang saya dapat seperti dibawah ini.

Comments

  1. setuju bgt mas!
    aku malah kalo udh hijau baru nyalain, langung cabut.. :)

    teruslah berhemat bbm,
    krn secara langsung mencegah global warming..

    ReplyDelete
  2. @xurnix :
    kadang ada yg menyebalkan kalo motor 2 tax udah baunya kemana-mana eehh tetep aja digeber gasnya (angry)
    bersepeda sepertinya cukup asik.

    di Jakarta kemana-mana jauh ada efek bagusnya.
    jalan 200-500m masih dibilang deket, di Jogja?
    terasa jauh dan pasti lebih enak pake motor :))

    ReplyDelete
  3. iya, bener. sama kayak mobil diesel, asepnya bikin mata sakit, dada sesek, sangat menyebalkan!

    awal2 di Jogja sempet punya idealisme naik sepeda jg, tp panasnya jogja mematahkan idealisme saya :P

    ReplyDelete
  4. @xurnix :
    emang Jakarta juga tidak panas?
    kayanya sama deh :p
    oo paling enak mboceng Acep aja kalo kuliah, hemat kan?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me