Masihkah di Jogja ada yang menjual sate daging ayam atau sate ayam? Saya berfikir Jogja sudah tidak ada lagi penjual sate ayam. Hal ini disebabkan beberapa kali saya membeli sate ayam hanya berujung emosi. Sate ayam yang saya beli ternyata tidak murni daging ayam. Dalam 1 tusuk sate terdapat campuran daging ayam dengan bagian-bagian ayam seperti kulit, usus, hati, ataupun jeroan lainnya. Pada dasarnya saya memang tidak suka dengan jeroan. Menurut saya yang namanya sate ayam dalam 1 tusuk sate harusnya berisi daging ayam bukan campuran. Kalau ada campurannya namanya sate ayam campuran. :p
Namun dugaan saya ternyata salah. Di Jogja masih ada penjual sate ayam yang saya inginkan. Sepulang kerja saya terasa lapar dan ingin mencari tempat makan. Ada penjual sate yang sudah menjadi incaran saya sejak lama, yaitu sate ayam tukangan. Jika saya lewat Jln. Tukangan penjual sate tersebut ramai pengunjung. Mumpung masih sore saya sempatkan untuk mampir.
Saya pesan 1 sate daging ayam dengan dobel lontong untuk dimakan ditempat dan 1 sate daging ayam untuk dibungkus. Si-penjual sate ayam memang menumpang dihalaman sebuah toko di Jln. Tukangan. Jadi mulai berjualan disore hari. Jika menjelang malam tempat ini cukup ramai. Si-penjual sate masih menggunakan kipas manual untuk membakar sate.
Penyajiannya tidak menggunakan piring namun menggunakan daun pisang yang dipincuk. Jika dimakan ditempat terasa enak karena masih hangat. Namun jika sudah dibawa pulang dan terasa dingin rasanya kurang menggigit. Harga 1 porsi saya tidak tahu. Tahunya pesan 2 porsi plus extra lontong saya harus membayar Rp. 24.500. 1 Porsi berisi 1 lontong dan 10 tusuk sate ayam. Jika anda penasaran silakan untuk mencobanya, disekitar Jln. Tukangan dekat Stasiun Lempuyangan Jogja.
wah bikin tambah lapar aja neh baca postingan ini. :-)
ReplyDeletemy_blog
@jacob:
ReplyDeleteada kalanya berbagi ttg makanan.
apalagi makanan yg rada unik :)