Skip to main content

Berkhayal tentang Negeri di Awan

Sebagai orang yang gumunan wajar kalau berujung pada khayalan. Ditemani sebuah lagu dari Peterpan dengan judul Khayalan Tingkat Tinggi membuat saya berkhayal. Berawal dari publikasi foto Ahmad Haris di Facebook yang memperlihatkan sebuah komputer yang memiliki 24 core dan memori 16 GB. Jadi ngiler....


Dari ngiler saya berkhayal ada sebuah sistem yang dibangun menggunakan mesin 24 core tersebut. Ada juga khayalan saya mesin dengan 24 core tersebut dibagi menjadi mesin-mesin kecil untuk virtualisasi. Saking masih berkhayal tentang teknologi virtualisasi saya berharap mempunyai bandwidth yang besar seperti yang ditunjukkan Haqy beberapa hari yang lalu. Ini sudah terlalu berkhayalnya akhirnya saya kepentok. Ternyata cuma disediakan IP Publik tidak banyak. Hampir saja khayalan dan mimpinya buyar.

Dengan khayalan tersebut saya gambarkan bahwa saya memiliki mesin fisik dengan 24 core dan memori 16 GB, bandwidth yang cukup besar dan IP Publik yang terbatas. Kemudian saya lebih memetakan keterbatasan IP Publik menjadi 2 bagian, 1 buah IP Publik dan 254 IP Privat. Anggap saja pembagiannya kurang lebih begini (bukan data sesungguhnya) :

IP Publik
IP : 222.111.222.109
Network : 222.111.222.108
Broadcast : 222.111.222.111
Netmask : 255.255.255.252
Gateway : 222.111.222.110

IP Privat
IP : 192.168.37.1
Network : 192.168.37.0
Broadcast : 192.168.37.255
Netmask : 255.255.255.0
Gateway : 192.168.37.254

Berhubung IP Privatnya banyak saya bermimpi membuat 4 mesin kecil saja. Kalau terlalu banyak dikhawatirkan lupa diri, berkhayal boleh asal tidak terlalu. 4 mesin kecil tersebut berupa mesin virtual yang dibuat didalam mesin fisik yang 24 core tersebut. Oya biar tidak kesulitan mesin besar tersebut saya beri nama, Mesin Dora. Jadi didalam Mesin Dora berisi 4 buah mesin virtual. Gambaran kasarnya kurang lebih seperti dibawah ini.

Selamat berkhayal, bersambung.....

Comments

  1. Sama mas. pengen buat homelab. beli Shuttle XPC. sekarang udah ada ysng support sampe 32GB malahan. pake RAM UDIMM, di bhinneka udah ada 8GB x 4 satu paket, masih lumayan sih harganya.

    Dan kemarin nemu desktop Extron di Bhinneka, pake processor yang lebih baru, bisa support sampe 64GB. Nabung dulu ahhh semoga saya bisa dapat

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kesalahan Dispenser

Pada umumnya beberapa orang menyebut dispenser mengikuti istilah pada KBBI yaitu peranti elektronik yg secara otomatis dapat memanaskan dan mendinginkan air yang siap diminum. Ternyata ada istilah lain menurut KBBI yaitu mesin penjual atau mesin penyaji. 27 Desember 2013 saya melihat Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dari Bank CIMB Niaga sepi dari antrian. Masuklah ke ruangan yang lebih besar dibanding ruang ATM lainnya. Berencana mengambil uang namun gagal, dicoba berulang-ulang ternyata masih gagal dengan pesan galat: Transaksi tidak dapat diproses karena kesalahan dispenser Pertama melihat pesan tersebut pasti merasa aneh, kok dispenser ngeluarin uang, air dong yang dikeluarkan . Termasuk saya yang merasa aneh dengan pesan galat tersebut. Merujuk KBBI saya masih merenungi arti dispenser yang digunakan Bank CIMB Niaga dalam mesin ATM.

Jalur Alternatif Wonosobo Jogja

Mudik tahun ini mencoba jalur baru. Pengamatan saya Wonosobo hanya mempunyai 2 tugu penyambutan yaitu di sebelah timur perbatasan dengan Temanggung dan diselatan perbatasan dengan Banjarnegara. Namun akses keluar masuk Wonosobo cukup banyak. Kali ini arus balik kami dimulai dari rumah Wonobungkah menuju Kaliwiro. Ternyata dari Kaliwiro ada jalur yang baru selesai diperbaiki menuju Sapuran. Dari Sapuran ini bisa melalui jalur altenatif ke Magelang ataupun Jogja. Ada 2 jalur yang dapat dipilih dari Kaliwiro : Wonosobo - Kaliwiro - Kali Bawang - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Wonosobo - Kaliwiro - Winong Sari - Pasar Kertek - Sapuran - Slentho - Salaman - Muntilan - Sleman - Jogja Kami memilih jalur yang pertama. Jalannya sudah bagus walaupun ada kekurangannya yaitu sempit, naik turun, tikungan tajam, dan samping jurang. Jarang ditemukan aspal yang rusak, ada sedikit rusak namun tidak mengganggu perjalanan. Bagi yang terbiasa mabuk darat, mungkin bisa langsung

Menutup Rekening Bank Permata

Mulai tanggal 23 Desember 2008 saya sudah menutup rekening di Bank Permata . Saya menggunakan Bank Permata sebagai payroll dari PT Trikomsel Multimedia . Sejak saya pindah ke Jogja sudah tidak efektif rekening tersebut. Payroll saya pindah ke Bank Mandiri . Untung sudah mempunyai rekening Bank Mandiri sejak tahun 2001. Beberapa alasan saya menutup rekening Bank Permata : - Tidak lagi sebagai payroll lagi. - Tidak ada transaksi yang berarti lagi. - E-Banking-nya tidak bisa di buka di Firefox karena menggunakan ActiveX. Daripada tiap bulan saya terkena biaya administrasi akhir diputuskan untuk ditutup. Mungkin kalau masih bisa dibuka di Firefox saya bisa mempertimbangkan untuk menutupnya. Bank Permata yang masih 1 group dengan Astra tentunya masih menggunakan kebijakan yang berbasis Microsoft . Proses untuk menutup saya cukup mengambil uang yang disisakan sekitar Rp. 100.000. Saya membuka rekening di Bank Permata cabang pembantu Jln. Abdul Muis Jakarta Pusat. Menurut CS-nya untuk me